Wednesday 29 October 2008

BERSEPEDA BERSAMA YESUS


Pada awalnya, aku memandang Tuhan sebagai seorang pengamat; seorang hakim yang mencatat segala kesalahanku, sebagai bahan pertimbangan apakah aku akan dimasukkan ke surga atau dicampakkan ke dalam neraka pada saat aku mati. Dia terasa jauh sekali, seperti seorang raja. Aku tahu Dia melalui gambar-gambar- Nya, tetapi aku tidak mengenal-Nya.
Ketika aku bertemu Yesus, pandanganku berubah.
Hidupku menjadi bagaikan sebuah arena balap sepeda, tetapi sepedanya adalah sepeda tandem, dan aku tahu bahwa Yesus duduk di belakang, membantu aku mengayuh pedal sepeda.
Aku tidak tahu sejak

kapan Yesus mengajakku bertukar tempat, tetapi sejak itu hidupku jadi berubah.
Saat aku pegang kendali, aku tahu jalannya.
Terasa membosankan, tetapi lebih dapat diprediksi … biasanya, hal itu tak berlangsung lama.
Tetapi, saat Yesus kembali pegang kendali, Ia tahu jalan yang panjang dan menyenangkan.
Ia membawaku mendaki gunung, juga melewati batu-batu karang yang terjal dengan kecepatan yang menegangkan.
Saat-saat seperti itu, aku hanya bisa menggantungkan diriku sepenuhnya pada-Nya!
Terkadang rasanya seperti sesuatu yang 'gila', tetapi Ia berkata, “Ayo, kayuh terus pedalnya!”
Aku takut, khawatir dan bertanya, “Aku mau dibawa ke mana?”
Yesus tertawa dan tak menjawab, dan aku mulai belajar percaya.
Aku melupakan kehidupan yang membosankan dan memasuki suatu petualangan baru yang mencengangkan.
Dan ketika aku berkata, “Aku takut!” Yesus menurunkan kecepatan, mengayuh santai sambil menggenggam tanganku.
Ia membawaku kepada orang-orang yang menyediakan hadiah-hadiah yang aku perlukan …
orang-orang itu membantu menyembuhkan aku, mereka menerimaku dan memberiku sukacita.
Mereka membekaliku dengan hal-hal yang aku perlukan untuk melanjutkan perjalanan … perjalananku bersama Tuhanku.
Lalu, kami pun kembali mengayuh sepeda kami.
Kemudian, Yesus berkata, “Berikan hadiah-hadiah itu kepada orang-orang yang membutuhkannya; jika tidak, hadiah-hadiah itu akan menjadi beban bagi kita.”
Maka, aku pun melakukannya.
Aku membagi-bagikan hadiah-hadiah itu kepada orang-orang yang kami jumpai, sesuai kebutuhan mereka.
Aku belajar bahwa ternyata memberi adalah sesuatu yang membahagiakan.
Pada mulanya, aku tidak ingin mempercayakan hidupku sepenuhnya kepadaNya.
Aku takut Ia menjadikan hidupku berantakan; tetapi Yesus tahu rahasia mengayuh sepeda.
Ia tahu bagaimana menikung di tikungan tajam, Ia tahu bagaimana melompati batu karang yang tinggi, Ia tahu bagaimana terbang untuk mempercepat melewati tempat-tempat yang menakutkan.
Aku belajar untuk diam sementara terus mengayuh … menikmati pemandangan dan semilir angin sepoi-sepoi yang menerpa wajahku selama perjalanan bersama Sahabatku yang setia: Yesus Kristus.
Dan ketika aku tidak tahu apa lagi yang harus aku lakukan,
Yesus akan tersenyum dan berkata …
“Mengayuhlah terus, Aku bersamamu.”
sumber : Thoughts for the day, 19 Feb 2003 by Chuck Ebbs


Selengkapnya...

Tuesday 28 October 2008

RENUNGAN UNTUK HARI INI

renungan Harian: Selasa 28 October 2008


Bacaan I: Efesus 2: 19 - 22; Mazmur 18: 2 - 5
Injil: Lukas 6: 12 - 19

Jesus berdoa kepada Bapa-Nya semalam suntuk sebelum Dia memilih keduabelas rasul. Hari ini kita merayakan pesta dari kedua orang khusus dan terurapi – St. Simon dan St. Judas. Dalam beberapa perikope perjanjian Baru tentang para rasul (Mt. 10: 2-4; Markus 3: 16 – 19; Lukas 6: 14 – 16; Kis. 1: 13), Simon dimaksudkan Simon orang Zealot dan Judas adalah putera Yakobus atau Tadeus atau Lebbaus.

Kita tidak memiliki banyak catatan atau data tentang kedua rasul ini. Satu tradisi mencatat bahwa keduanya diutus sebagai missionaries ke Persia dan menjadi martir di sana. Simon orang Zealot hanya disebut namanya pada konteks nama para rasul yang dipilih Jesus: tak ada referensi dibuat tentang pelayanannya atau tentang karya misi yang dia lakukan. Mungkin dia termasuk kelompok pemberontak sporadis bernama Zealot, suatu kelompok milisi revolusioner yang dibentuk untuk melawan penjajahan orang-orang romawi. Bagaimana dia menjadi pengikut Jesus tidak kita ketahui dengan pasti. Setelah kebangkitan Jesus ada suatu imperative atau kebutuhan untuk membedakan Judas dari Judas Iskariot dan oleh karena itu dia diberi nama baru Tadeus (dalam bahasa Yunani yang berarti Judas).

Dalam injil Johanes, Judas putera Jakobuslah yang berkata kepada Jesus: "Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?" (Johanes 14: 22). Para ahli Kitab Suci sepertinya kurang bersikap pasti, tapi St. Judas diterima sebagai penulis surat Judas yang memiliki namanya. Tentu saja Judas, adalah santo pelindung dari ‘kasus-kasus sulit’ atau ’Pilihan terakhir’.

Apa saja yang terjadi dengan kedua rasul ini, mereka menyandang title ‘rasul’ dan masuk dalam barisan anggota dari kelompok ekstraordinari saudara-saudara yang belum pernah dikenal dunia sebelumnya. Mereka mengtransformasi dunia dan setia memegang teguh pewartaan atau ajaran Kristus. Mereka dipilih bukan karena kemampuan mereka tapi sebagai bagian dari rencana Allah yang misterius dan mengagumkan. Kita juga dipilih bukan karena kemampuan atau kehebatan kita tapi kita dipilih sebagai bagian dari rencana Allah yang misterius dan yang mengagumkan.

‚Kristus tidak memiliki tubuh di dunia sekarang ini tapi tubuh kamu, Ia tidak memiliki tangan, tapi tangan-tangan kamu: kamu adalah mata dengannya Dia melihat dunia dengan penuh perhatian, kamu adalah kaki dengannya Dia dapat berjalan kemana-mana untuk melakukan hal-hal yang baik, dan kamu adalah tangan-tangan-Nya dengannya Dia dapat memberkati kita sekarang
Selengkapnya...

Monday 27 October 2008

PINDAHKAN BATU ITU



Seorang pria sedang tidur di kamarnya pada waktu malam, ketika Tuhan menampakkan diri kepadanya. Tuhan berkata, "Ada pekerjaan yang harus engkau kerjakan untukKu". Sambil mengatakan itu, Tuhan memperlihatkan sebuah batu yang sangat besar di depan rumahnya. Tuhan mengatakan bahwa ia harus mendorong batu tersebut dengan segenap kekuatannya.
Dari hari ke hari, pria itu mendorong batu tersebut. Selama bertahun-tahun ia bekerja keras mendorong batu itu dari terbit matahari hingga terbenamnya. Setiap sore ia kembali ke kamarnya dengan tubuh lelah. Pundak, dada dan tangannya terasa sakit, keringat bercucuran dan nafas tersengal-sengal. Ia merasa bahwa ia hanya menghabiskan hari-harinya dalam kesia-siaan. Mengetahui


bahwa pria itu sudah memperlihatkan sinyal-sinyal keputusasaan, Setan memutuskan untuk merasuki pikirannya dengan mengatakan, "Engkau telah mendorong batu itu selama bertahun-tahun, tetapi tidak juga berpindah tempat. Engkau tidak perlu melakukan tindakan bunuh diri seperti ini, karena engkau tidak mungkin memindahkan batu itu. "Pria itu mulai terpengaruh, ia membenarkan perkataan Setan bahwa apa yang ia lakukan adalah sesuatu yang tidak mungkin. "Mengapa aku harus melakukan hal bodoh seperti ini?" pikirnya
Suatu hari ia datang kepada Tuhan dalam doa. "Tuhan, aku telah bekerja keras untukMu, aku memakai segenap kekuatanku untuk melakukan apa yang Engkau perintahkan. Tetapi sampai saat ini aku belum bisa menggeser batu itu sedikitpun. Apa yang salah? Mengapa aku gagal? "Lalu Tuhan pun menjawabnya, "AnakKu, Aku memintamu untuk melayaniKu dan Engkau bersedia. Aku menyuruhmu mendorong batu itu dengan segenap kekuatan, dan engkau sudah melakukannya. Aku hanya menyuruhmu mendorongnya dan bukan memindahkannya. Sekarang engkau datang kepadaKu dengan tenaga yang sudah habis terkuras dan engkau berpikir bahwa engkau telah gagal. Tetapi, lihatlah dirimu. Lengan dan otot-ototmu menjadi kuat, pundakmu kokoh dan dadamupun menjadi lebih bidang. Engkau memang tidak dapat memindahkan batu itu, karena Aku memanggilmu untuk taat melakukan apa yang Aku mau, dan untuk membuktikan imanmu. Yang akan memindahkan batu itu adalah Aku sendiri"
Kita butuh hikmat dan kepekaan untuk mengerti apa maksud Tuhan ketika Ia menaruh beban di dalam hati kita, ketika ada sebuah tugas yang Ia perintahkan, atau dalam setiap kejadian. Kadang-kadang apa yang Tuhan inginkan begitu sederhana, tidak serumit apa yang kita pahami. Adakalanya Ia hanya mengharapkan kita untuk taat dan beriman kepadaNya. Memang kita perlu memiliki iman yang dapat memindahkan gunung, tetapi ingatlah bahwa bukan kita yang akan memindahkannya, melainkan Tuhan sendiri.
Tuhan Memberkati
GBU
Selengkapnya...

FORGIVE AND FORGET

Written by Unknown
Saturday, 06 September 2008

Ini sebuah kisah tentang dua orang sahabat karib yang sedang berjalan melintasi gurun pasir.
Ditengah perjalanan, mereka bertengkar, dan salah seorang menampar temannya.

Orang yang kena tampar, merasa sakit hati, tapi tanpa berkata-kata, dia menulis diatas pasir :

HARI INI SAHABAT TERBAIKKU MENAMPAR PIPIKU

Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi.

Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba berenang namun nyaris tenggelam, dan berhasil

diselamatkan sahabatnya. Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya hilang dia menulis disebuah batu :

HARI INI SAHABAT TERBAIKKU MENYELAMATKAN NYAWAKU


Orang yang menolong dan menampar sahabatnya, bertanya : “kenapa setelah saya melukai hatimu, kamu menulisnya

diatas pasir, dan sekarang kamu menulis diatas batu ?”

Temannya sambil tersenyum menjawab :

“ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya diatas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan itu

Dan bila sesuatu yang luar biasa terjadi, kita harus memahatnya diatas batu hati kita, agar tidak bisa hilang tertiup angin.

Dalam hidup ini sering timbul beda pendapat dan konflik karena sudut pandang yang berbeda. Oleh karenanya cobalah untuk saling memaafkan dan lupakan masalah lalu. Belajarlah menulis diatas pasir.

Since we all need forgiveness, we should always be forgiving.

Ayat terkait:

Efesus 4:32
Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.

Kolose 3:13

Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.


Selengkapnya...

SAHABAT TUHAN

Written by Juse Marta
Monday, 06 October 2008
Ada seorang bocah kelas 4 SD di suatu daerah di Milaor Camarine Sur (Filipina) yang setiap hari mengambil rute melintasi daerah tanah berbatuan dan menyeberangi jalan raya yang berbahaya dimana banyak kendaraan yang melaju kencang dan tidak beraturan.

Setiap kali berhasil menyeberangi jalan raya tersebut, bocah ini mampir sebentar ke Gereja setiap pagi hanya untuk menyapa Tuhan. Tindakannya selama ini diamati oleh seorang Pendeta yang merasa terharu menjumpai sikap bocah yang lugu dan beriman tersebut. "Bagaimana kabarmu Andy? Apakah kamu akan ke sekolah?"

"Ya, Bapa Pendeta!" balas Andy dengan senyumnya yang menyentuh hati Pendeta

tersebut. Dia begitu memperhatikan keselamatan Andy sehingga suatu hari dia berkata kepada bocah tersebut,"Jangan menyeberang jalan raya sendirian, setiap kali pulang sekolah kamu boleh mampir ke Gereja dan saya akan menemani kamu ke seberang jalan . jadi dengan cara tersebut saya bisa memastikan kamu pulang ke rumah dengan selamat."

"Terima kasih, Bapa Pendeta."

"Kenapa kamu tidak pulang sekarang ?? Apakah kamu tinggal di Gereja setelah pulang sekolah?"

"Aku hanya ingin menyapa kepada Tuhan ......sahabatku. "

Dan Pendeta itu segera meninggalkan Andy untuk melewatkan waktunya didepan altar berbicara sendiri, tapi kemudian Pendeta tersebut bersembunyi dibalik altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andykepada Bapa di Surga.
"Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini sangat buruk, tetapi aku tidak mencontek walaupun temanku melakukannya . aku makan satu kue dan minum airku."

"Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa kumakan hanyalah kue ini. Terima kasih buat kue ini Tuhan!"

"aku tadi melihat anak kucing malang yang kelaparan dan aku memberikan kueku yang terakhir buatnya . lucunya, aku nggak begitu lapar."

"Lihat, ini selopku yang terakhir. Aku mungkin harus berjalan tanpa sepatu minggu depan. Engkau tahu ini sepatu ini akan rusak, tapi tidak apa-apa ... paling tidak aku tetap dapat pergi ke sekolah."

"Orang-orang berbicara bahwa kami akan mengalami musim panen yang susah bulan ini, bahkan beberapa temanku sudah berhenti sekolah ..Tolong Bantu mereka supaya bisa sekolah lagi . tolong Tuhan ??"

"Oh ya, Engkau tahu Ibu memukulku lagi. Ini memang menyakitkan, tapi aku tahu sakit ini akan hilang, paling tidak aku masih punya seorang Ibu.Tuhan . Engkau mau lihat lukaku ??? Aku tahu Engkau mampu menyembuhkannya, disini .. disini .. aku rasa Engkau tahu yang ini khan.....?? Tolong jangan marahi Ibuku ya ..??? dia hanya sedang lelah dan kuatir akan kebutuhan makanan dan biaya sekolahku .. Itulah mengapa dia memukul kami."

"Oh Tuhan. aku rasa aku sedang jatuh cinta saat ini. Ada seorang gadis yang cantik dikelasku, namanya Anita .... menurut Engkau apakah dia akan menyukaiku ???"

"Bagaimanapun juga paling tidak aku tahu Engkau tetap menyukaiku karena aku tidak usah menjadi siapapun hanya untuk menyenangkanMu. Engkau adalah sahabatku."

"Hei ...... ulang tahunMu tinggal dua hari lagi, apakah Engkau gembira?? Tunggu saja sampai Engkau lihat, aku punya hadiah untukMu .tapi ini kejutan bagiMu. Aku berharap Engkau akan menyukainya."

"Ooops aku harus pergi sekarang." Kemudian Andy segera berdiri dan memanggil Pendeta itu, "Bapa Pendeta ....Bapa Pendeta..aku sudah selesai bicara dengan sahabatku, anda bisa menemaniku menyeberang jalan sekarang!"

Kegiatan tersebut berlangsung setiap hari, Andy tidak pernah absen sekalipun.

Pendeta Agaton berbagi cerita ini kepada jemaat di Gerejanya setiap hari Minggu karena dia belum pernah melihat suatu iman dan kepercayaan yang murni kepada Allah .. suatu pandangan positif dalam situasi yang negatif.

Pada hari Natal, Pendeta Agaton jatuh sakit sehingga dia tidak bisa memimpin gereja dan dirawat di rumah sakit. Gereja diserahkan pengelolaannya kepada 4 wanita tua yang tidak pernah tersenyum dan selalu menyalahkan segala sesuatu yang orang lain perbuat. Mereka juga sering mengutuki orang yang menyinggung mereka.

Mereka sedang berlutut memegangi rosa rio mereka ketika Andy tiba dari pesta natal di sekolahnya, dan menyapa "Halo Tuhan..Aku ...'

"Kurang ajar kamu bocah !!! tidakkah kamu lihat kami sedang berdoa ??!!! Keluar.!!!"

Andy begitu terkejut, " Dimana Bapa Pendeta Agaton.??? Dia seharusnya membantuku menyeberangi jalan raya . dia selalu menyuruhku mampir lewat pintu belakang Gereja . tidak hanya itu, aku juga harus menyapa Tuhan Yesus ini hari ulang tahunNya, aku punya hadiah untukNya.... "

Ketika Andy mau mengambil hadiah tersebut dari dalam bajunya, seorang dari

keempat wanita itu menarik kerahnya dan mendorongnya keluar Gereja. Sambil membuat tanda salib ia berkata "Keluarlah bocah..kamu akan mendapatkannya !!!"

Oleh karena itu Andy tidak punya pilihan lain kecuali sendirian menyeberangi jalan raya yang berbahaya tersebut didepan Gereja. Dia mulai menyeberang. ketika tiba-tiba sebuah bus datang melaju dengan kencang disitu ada tikungan yang tidak terlihat pandangan. Andy melindungi hadiah tersebut didalam saku bajunya, sehingga dia tidak melihat datangnya bus tersebut.

Waktunya hanya sedikit untuk menghindar .. dan Andy tewas seketika. Orang-orang disekitarnya berlarian dan mengelilingi tubuh bocah malang tersebut yang sudah tak bernyawa.

Tiba-tiba, entah muncul darimana ada seorang pria berjubah putih dengan wajah yang halus dan lembut namun penuh dengan air mata datang dan memeluk tubuh bocah malang tersebut. Dia menangis.Orang- orang penasaran dengan dirinya dan bertanya,

"Maaf Tuan.apakah anda keluarga bocah malang ini ? Apakah anda mengenalnya? "

Pria tersebut dengan hati yang berduka karena penderitaan yang begitu dalamsegera berdiri dan berkata," Dia adalah sahabatku."

Hanya itulah yang dia katakan. Dia mengambil bungkusan hadiah dari dalam baju bocah malang tersebut dan menaruhnya didadanya. Dia lalu berdiri dan membawa pergi tubuh bocah malang tersebut dan keduanya kemudian menghilang.

Kerumunan orang tersebut semakin penasaran...

Di malam Natal, Pendeta Agaton menerima berita yang sungguh mengejutkan. Dia berkunjung ke rumah Andy untuk memastikan pria misterius berjubah putih tersebut.

Pendeta itu bertemu dan bercakap-cakap dengan kedua orang tua Andy.

"Bagaimana anda mengetahui putera andameninggal ?"

"Seorang pria berjubah putih yang membawanya kemari." ucap ibu Andy terisak.

"Apa katanya ?"

Ayah Andy berkata ,"Dia tidak mengucapkan sepatah katapun. Dia sangat berduka. Kami tidak mengenalnya namun dia terlihat sangat kesepian atas meninggalnya Andy sepertinya Dia begitu mengenal Andy dengan baik. Tapi ada suatu kedamaian yang sulit untuk dijelaskan mengenai Dirinya. Dia menyerahkan anak kami dan tersenyum lembut. Dia menyibakkan rambut Andy dari wajahnya dan memberikan kecupan di keningnya kemudian Dia membisikkan sesuatu ...

"Apa yang dia katakan?"

"Dia berkata kepada puteraku ..." Ujar sang Ayah "Terima kasih buat kadonya .. Aku akan segera berjumpa denganmu. Engkau akan bersamaku."


Dan sang Ayah melanjutkan, "Anda tahu kemudian. semuanya itu terasa begitu indah .. aku menangis tetapi tidak tahu mengapa bisa demikian. Yang aku tahu aku menangis karena bahagia .. aku tidak dapat menjelaskannya Bapa Pendeta, tetapi ketika Dia meninggalkan kami ada suatu Kedamaian yang memenuhi hati kami, aku merasakan kasihnya yang begitu dalam di hatiku.. Aku tidak dapat melukiskan sukacita didalam hatiku.

Aku tahu puteraku sudah berada di Surga sekarang. Tapi tolong katakan padaku, Bapa Pendeta..siapakah Pria ini yang selalu bicara dengan puteraku setiap hari di gerejamu? anda seharusnya mengetahui karena anda selalu berada disana setiap hari, kecuali pada waktu puteraku meninggal ."

Pendeta Agaton tiba-tiba merasa air matanya menetes di pipinya, dengan lutut gemetar dia berbisik," Dia tidak berbicara dengan siapa-siapa. kecuali dengan Tuhan."


Selengkapnya...

PELAYANAN MENJADI BERKAT MELALUI MEDIA INTERNET

Written by Isak Rickyanto
Tuesday, 14 October 2008
Saat ini pelayanan seringkali dilihat sebagai pelayanan yang terlihat di gereja, spt usher, kolektan, singer, pemain musik, pengurus kelompok sel, pemimpin jemaat, dsb. Jangan kecewa apabila Anda belum terlibat pelayanan tersebut, karena Anda dapat mulai berpartisipasi melayani dengan memanfaatkan media internet.

Pernah ada teman yang menanyakan pada saya, "Sudah aktif pelayanan apa kamu?"
Saya agak terusik juga karena memang teman saya itu memiliki pola pikir kalau saya tidak aktif dan menjadi pengurus di komsel sepertinya saya tidak terlibat pelayanan. Padahal saat ini pelayanan yang paling efektif adalah di dunia kerja dan dalam kehidupan sehari-hari kita karena kita akan sering bertemu mereka yang belum mengenal Tuhan atau terhilang.


Oleh karena aktivitas saya seringkali di depan komputer, sering terhubung internet serta banyak menghabiskan waktu dengan pekerjaan maka saya memutuskan untuk menggunakan waktu saya di depan internet seefektif mungkin agar dapat menjadi berkat.
Saya juga ingin menambahkan, bahwa bekerja juga bisa memuliakan dan melayani Tuhan, jadi apabila selama Anda bekerja dengan hati yang benar dan kualitas pekerjaan yang excellent untuk memuliakan Tuhan, saya yakin pekerjaan Anda juga bisa menjadi berkat.

Jadi jangan kuatir Anda tidak bisa "melayani Tuhan" apabila sebagian besar waktu Anda tersita dalam pekerjaan karena Tuhan sendiri pun menghargai pekerjaan kita dan sesungguhnya dunia pekerjaan adalah ladang pelayanan yang paling subur saat ini.

Kembali lagi ke topik utama yaitu bagaimana melayani melalui Internet, ada banyak jalan bagaimana kita dapat melayani dan menjadi berkat melalui internet, beirkut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan:

1. Tampilkan ayat atau kata-kata yang mengandung nilai-nilai kerajaan Allah di status message Yahoo Messenger atau Instant Messenger Anda
2. Kirimkan artikel atau kesaksian yang membangun dan memotivasi bagi teman-teman Anda melalui email
3. Buat artikel atau renungan Anda sendiri dan tampilkan di website/blog Anda atau website rohani yang bersedia menerima kiriman artikel/renungan
4. Setiap kali chatting, usahakan Anda chatting dengan hikmat alias jangan menggosip tapi juga menyebutkan tentang kebenaran atau firman Tuhan.
5. Baca dan temukan info-info menarik dari internet yang bisa menjadi berkat dan bagikan dengan teman atau kenalan Anda.
6. Tampilkan ayat, link ke website rohani (spt cerita-kristen.com) atau kata-kata yang bisa menjadi berkat di profil Anda yang tampil di situs jaringan sosial spt Friendster atau Facebook

Walau sepertinya sepele, sebenarnya media internet merupakan media yang sangat berguna karena bisa menjangkau banyak sekali orang dengan cara yang mudah.

Apakah Anda sering terhubung dengan internet? Kalau iya, langsung aja praktekkan tips-tips di atas.


Selengkapnya...

TUHAN Menciptakan Kejahatan?

Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang
mahasiswa-mahasiswa nya dengan pertanyaan ini, "Apakah Tuhan
menciptakan
segala yang ada?".

Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang
menciptakan
semuanya". "Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali
lagi. "Ya,
Pak, semuanya" kata

mahasiswa tersebut.

Profesor itu menjawab, "Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti
Tuhan
menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip
kita
bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa
berasumsi bahwa
Tuhan itu adalah kejahatan."

Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor
tersebut.
Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa
sekali lagi
dia
telah membuktikan kalau Kekristenan itu adalah sebuah mitos.

Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, "Profesor, boleh saya
bertanya sesuatu?"

"Tentu saja," jawab si Profesor

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu
ada?"

"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak
pernah
sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.

Mahasiswa itu menjawab, "Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada.
Menurut
hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas.
Suhu
-460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi
diam
dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata
dingin
untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.

Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?"

Profesor itu menjawab, "Tentu saja itu ada."

Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi anda salah, Pak. Gelap itu juga
tidak
ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita
pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk
memecahkan
cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang
gelombang
setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap
suatu
ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut.
Kata
gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu
ada?"

Dengan bimbang professor itu menjawab, "Tentu saja, seperti yang
telah
kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV.
Banyak
perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara
tersebut
adalah manifestasi dari kejahatan."

Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi Anda
salah,
Pak. Kajahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan.
Seperti
dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk
mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kajahatan.
Kajahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan dihati manusia.
Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang
timbul dari
ketiadaan cahaya."

Profesor itu terdiam.

Nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein.

Kisah Nyata.


Selengkapnya...

Friday 24 October 2008

Apa Maksud Menemukan Hidup Baru Dalam Yesus Kristus?

Sebagai manusia, kita semua mempunyai kebutuhan. Kita mencari-cari jalan di dunia ini untuk memenuhi segala kebutuhan kita. Tetapi pada akhirnya, jawabannya tidak ada di dunia ini, karena tidak ada yang tidak berakhir di dunia ini. Jawabannya ada pada Dia yang menguasai dunia dengan segala kebusukan dan kefrustasiannya. Dia juga yang sekarang mengundang kita datang kepada-Nya untuk beristirahat.
Mengapa Percaya Pada Yesus?


Kita semua mempunyai kebutuhan lain di samping kebutuhan materi. Kita ingin dicintai;

kita perlu merasa aman; dan kita mencari kebahagiaan dan kepuasan. Uang, hiburan, ketenaran, dan prestasi dapat memberikan kita sedikit kepuasan emosi. Hubungan seperti persahabatan dan keluarga juga bisa memenuhi sebagian dari kebutuhan emosi kita. Tetapi ada kebutuhan rohani yang lebih mendalam, yang hal-hal materi, prestasi, dan hubungan tidak dapat memenuhinya.

Jauh dari Rumah

Pisahkanlah anak dari orang tuanya. Berikanlah semua mainan yang disukai dan bawalah dia ke taman hiburan. Perhatian dia mungkin akan beralih sebentar. Tetapi pada akhirnya dia akan menangis mencari orang tuanya. Hanya jika dia kembali kepada orang tuanya dia akan merasa aman dan puas.

Hal yang sama terjadi pula pada kebutuhan rohani kita yang terdalam yaitu berkumpul dengan Bapa di Surga. Tidak ada hal lain yang dapat memenuhi kebutuhan ini. Seperti anak yang telah lama hilang, kita semua telah terpisah dari Tuhan, Bapa kita. Karena dosa, kita dipisahkan dari kehidupan Tuhan yang kekal. Kita tersesat dalam jalan pulang kita kepada Tuhan dan kita kehilangan jati diri kita sebagai anak-Nya.

Tebusan

Yesus adalah jalan pulang kita kepada Bapa di Surga. Yesus berkata, "Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." Dia, yang adalah Tuhan sendiri, mengasihi kita dan datang ke dunia ini sebagai manusia. Dia mati untuk kita dan membayar semua tebusan demi untuk kebebasan kita.

Dosa memiliki harga yang harus dibayar yaitu ketergantungan pada musuh Tuhan, si Iblis, dan terpisah dari Tuhan. Dengan kemauan baik kita sendiri, tidak mungkin mendapatkan kembali kebebasan dan kehidupan rohani kita yang telah hilang. Tetapi melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus Kristus menanggung semua hukuman atas dosa-dosa yang telah kita perbuat. Melalui Yesus Kristus, kita bisa dihidupkan secara rohani dan kembali menjadi anak Tuhan (Baca lebih lanjut tentang Yesus Kristus dan pengorbanan-Nya).

Pulang ke Rumah

Yesus adalah jawaban atas kebutuhan rohani kita. Dia adalah jalan satu-satunya menuju kehidupan kekal yang penuh dengan kebahagiaan dan sukacita. Ada begitu banyak orang yang datang untuk mengenal Yesus Kristus dan hidup mereka berubah karenanya. Di Gereja Yesus Sejati, Anda dapat mendengar begitu banyak cerita tentang mereka yang mengalami perubahan melalui Yesus Kristus (Lihat Kesaksian Kami).

Pada waktu baptisan dalam nama Yesus Kristus, banyak orang yang menyaksikan darah Yesus Kristus sebagai bukti bahwa dosa-dosa kita ditebus oleh darah-Nya. Banyak orang, saat mereka menerima Roh Kudus, mengalami sukacita yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata selayaknya seorang anak yang hilang kembali ke pelukan Bapa Surgawinya yang penuh kasih sayang.

Jika Anda sedang mencari arti hidup ini; jika Anda sedang mencari sesuatu untuk mengisi kehampaan di dalam ruang hati Anda yang terdalam; jika Anda merasa tak berdaya dan tersesat; atau jika Anda ingin menerima anugerah kehidupan kekal, inilah waktunya bagi Anda untuk pulang kepada Bapa di Surga. Bukalah hati Anda untuk Yesus Kristus. Dia akan mengisi kerinduan Anda yang terdalam dan memahkotakan Anda dengan kehidupan kekal dalam kerajaan Bapa kita yang agung.

Menerima Yesus Kristus



Yesus Kristus datang dua ribu tahun yang lalu untuk membawa kita kembali kepada Tuhan. Kita terpisah dari Tuhan karena dosa-dosa kita. Tetapi karena kasih-Nya yang besar, Kristus mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita dan menyatukan kita kembali dengan Tuhan. Anugerah keselamatan Yesus ini, yang disebut juga dengan keselamatan, adalah anugerah tanpa bayaran apa pun yang boleh kita terima dari Tuhan. Saat kita menerimanya, kita akan kembali kepada Tuhan dan bersama-Nya selamanya. Kita akan menikmati berkat Tuhan dalam hidup kita yaitu kedamaian dan sukacita, harapan dan penghiburan, kasih dan kepuasan.

Yesus Kristus sendiri memberitahukan kita bagaimana kita bisa menerima Dia:

Percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Penyelamat kita

Tuhan Yesus berkata, “Setiap orang yang percaya kepada [Ku] tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yoh. 3:16)

Bagaimana kita percaya kepada Yesus? Kita mulai dengan mengakui Dia sebagai Tuhan kita. Pengakuan di sini melibatkan kesediaan kita untuk mengakui dosa-dosa kita dan memohon pengampunan dari Tuhan.

Kita juga harus percaya bahwa Yesus Kristus adalah Penyelamat kita. Yesus mati di kayu salib untuk dosa-dosa kita dan dibangkitkan. Dengan menyerahkan nyawa-Nya, Yesus menebus dosa-dosa kita sehingga kita bisa dianggap tidak berdosa di hadapan Tuhan. Saat kita menerima Yesus dengan iman, kita memperoleh anugerah keselamatan ini. Saat kita mengabdikan seluruh hidup kita pada Yesus, Tuhan melanjutkan rencana keselamatan-Nya pada kita.

Lahir Kembali

Tuhan Yesus berkata, “Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” (Yoh. 3:3)

Ketika kita diselamatkan, diri kita yang lama yang penuh dengan dosa kita tinggalkan dan kita lahir kembali ke dalam suatu kehidupan baru dalam Kristus. Sebagai hasilnya, kita mengambil rupa Tuhan. Kelahiran kembali ini menandai suatu permulaan baru sebagai seorang Kristen.

Jadi bagaimana kita bisa lahir kembali? Yesus memberikan perintah berikut ini, yang juga dijalankan oleh Yesus sendiri dan memerintahkan pengikut-Nya untuk melakukan hal yang sama:

Dibaptis dalam Kristus

Tuhan Yesus berkata, “Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan.” (Mrk. 16:16)

Yesus menumpahkan darah-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya di kayu salib sehingga dosa-dosa kita boleh dihapuskan. Melalui baptisan, kita dipersatukan dengan Tuhan dan dosa kita diampuni.

Kaki kita dibasuh oleh Yesus

Tuhan Yesus berkata, “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.” (Yoh. 13:8)

Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya sesudah Perjamuan Terakhir sehingga mereka “mendapat bagian” dalam Dia. Melalui basuh kaki, kita juga mendapat bagian dalam Yesus.

Mengambil bagian dalam tubuh dan darah Yesus

Tuhan Yesus berkata, “Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.” (Yoh. 6:53-54)

Pada waktu Perjamuan Terakhir, Yesus mengambil roti dan cawan, memberkatinya, dan memberikannya kepada murid-murid-Nya. Demikian juga kita harus mengambil bagian dalam darah dan tubuh Kristus untuk mendapatkan kehidupan yang kekal dan dibangkitkan saat kedatangan Yesus yang kedua kali.

Menjalani Kehidupan Baru dalam Kristus

Tuhan Yesus berkata, “Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” (Yoh. 14:26)

Sesudah kita dilahirkan kembali, kita masih cenderung berbuat dosa dan kita perlu terus memperbaharui kehidupan kita. Untuk itulah Tuhan mengirim Roh-Nya, Roh Kudus, kepada kita. Roh kudus membantu kita mengingat firman Tuhan, membimbing kita, dan menguduskan kita, dengan demikian akan menyempurnakan pekerjaan penyelamatan Tuhan atas kita. Kita harus menanggapi dengan berjalan dalam Roh dan berserah pada bimbingan-Nya sehingga kita bisa tetap menjalani kehidupan yang baru tersebut dalam sisa hidup kita.

Sebuah undangan untuk menerima Yesus Kristus

Jadi, teman yang terkasih, menerima Yesus Kristus dimulai dengan percaya dan mengakui Dia sebagai Tuhan dan Penyelamat kita. Tetapi sebagai pengikut Yesus yang sejati, kita harus mematuhi perintah-Nya secara penuh dan menjalani kehidupan baru dalam Roh Kudus. Saat kita mengabdikan hidup kita sepenuhnya kepada Yesus, kita akan bersama Tuhan selamanya dan menikmati berkat Tuhan yang berlimpah.

Hak Cipta 2004 2008 Gereja Yesus Sejati





Selengkapnya...


Blog ini didedikasikan untuk perkembangan remaja gereja Yesus Sejati, khususnya di area Banjarmasin. namun, kami tetap membuka tangan bagi saudara-saudari terkasih yang ingin membagikan pendapat dan opini serta artikel yang membangun. Blog ini dibuat untuk mengembangkan kemampuan remaja Gereja Yesus Sejati dalam


beropini dan menulis. Diharapkan partisipasi yang aktif serta doa dari saudara-saudari sekalian agar kiranya blog ini dapat menjadi berkat bagi kita sekalian. Amin. Tuhan Yesus Memberkati.
Selengkapnya...