Monday 5 January 2009

Busuknya Kebencian

Seorang Ibu Guru taman kanak-kanak (TK) mengadakan”permainan”.
Ibu Guru menyuruh tiap muridnya membawa kantong plastik transparan 1 buah dan kentang. Masing-masing kentang tersebut diberi nama berdasarkan nama orang yang dibenci, sehingga jumlah kentangnya tidak ditentukan berapa....tergantung jumlah orang-orang yang dibenci.
Pada hari yang disepakati masing-masing murid membawa kentang dalam kantong plastik. Ada yang berjumlah 2, ada yang 3 bahkan ada yang 5. Seperti perintah guru mereka tiap-tiap kentang diberi nama sesuai nama orang yang dibenci. Murid-murid harus membawa kantong plastik berisi kentang tersebut kemana saja mereka pergi, bahkan ke toilet sekalipun,selama 1 minggu.
Hari berganti hari, kentang-kentang pun mulai membusuk,murid-murid mulai mengeluh,apalagi yang membawa 5 buah kentang, selain berat baunya juga tidak sedap. Setelah 1 minggu murid-murid TK tersebut merasa lega karena penderitaan mereka akan segera berakhir.
Ibu Guru : “Bagaimana rasanya membawa kentang selama 1minggu ?”
Keluarlah keluhan dari murid-murid TK tersebut, pada umumnya mereka tidak merasa nyaman harus membawa kentang-kentang busuk tersebut kemanapun mereka pergi. Gurupun menjelaskan apa arti dari “permainan” yang mereka lakukan.
Ibu Guru : “Seperti itulah kebencian yang selalu kita bawa-bawa apabila kita tidak bisa memaafkan orang lain. Sungguh sangat tidak menyenangkan membawa kentang busuk kemana pun kita pergi. Itu hanya 1 minggu. Bagaimana jika kita membawa kebencian itu seumur hidup ? Alangkah tidak nyamannya..”

Kebencian hanya akan menimbulkan bau busuk bagi kita kemanapun kita pergi dan akan menimbulkan rasa tidak nyaman dalam bergaul. Hilangkanlah kebencian anda terhadap orang lain, karena yang terpenting dalam ajaran Kristus Yesus adalah kasih.

1Kor 13:8 Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.

Berikut beberapa fakta tentang kasih di Alkitab:


1. Kasih melampaui anugerah berkata-kata (gift of tongue).
1 Kor 13:1 “Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.”

Paulus adalah seorang yang pandai berkata-kata, namun dia sadar bahwa kasih melebihi itu. Sekalipun seseorang mampu berkata-kata dalam banyak bahasa, ataupun memiliki suara seperti malaikat, atau sekalipun seseorang mampu berpidato, ataupun bahkan berkotbah demi nama Tuhan sekalipun, kalau tidak ada kasih maka ia sama seperti gong yang berkumandang dan canang yg gemerincing. Maksudnya apa? Tanpa kasih maka semua kata-kata itu tidak akan menyenangkan hati Tuhan. It is the charitable heart, not the voluble tongue, that is acceptable with God.

2. Kasih melampaui pengetahuan (knowledge).
1 Kor 13:2a “Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan;”

Disini dikatakan bahwa meskipun seseorang memiliki anugerah bernububat (menyingkapkan hal-hal yang misteri) ataupun seseorang itu memiliki hikmat, atau kepintaran yang sangat tinggi, pengertian akan Firman Tuhan yang banyak (doctrine), tapi tanpa kasih itu tidak ada artinya. It is not great knowledge that God sets a value upon, but true and hearty devotion and love.

3. Kasih melampaui iman
1 Kor 13:2b “dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.”

Didalam Markus 11:23 dikatakan bahwa jika memiliki iman yang benar maka gunung pun bisa dipindahkan. Namun demikian, hal yang terlihat hebat menurut manusia ini, termasuk juga melakukan banyak pekerjaan-pekerjaan besar didalam nama Yesus, meskipun itu semua berhasil dimata manusia, tetapi Tuhan melihat itu semua kosong. Moving mountains is a great achievement in the account of men; but one dram of charity is, in God's account, of much greater worth than all the faith of this sort in the world.

4. Kasih melampaui pekerjaan baik (outward acts)
5. Kasih melampaui penderitaan yang kita terima (suffering)
1 Kor 13:3 “Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.”

Disini Paulus mengingatkan seringkali kita menolong, melakukan pekerjaan-pekerjaan sosial seperti kerja bakti, melakukan banyak aktifitas dalam pelayanan, mengeluarkan segala tenaga, pikiran, bahkan sampai rela berkorban, menderita bagi melakukan pelayanan, tapi kalau kita tidak memiliki kasih yang sejati maka semuanya itu sia-sia.

Lebih dalamnya lagi, bluntly speaking, ketika kita mati dalam mengabarkan injilpun tetapi tidak ada kasih didalam kita maka sia-sialah itu semua.

Inilah pesan pembukaan dari paulus mengenai pentingnya kasih. Lalu sekarang pertanyaannya kasih yang bagaimana? Diatas telah dijawab secara singkat maksud dari kasih yang sejati, kasih yang benar menurut Firman Tuhan. Kasih yang bukan saja kepada manusia atau Tuhan saja tapi kasih kepada Tuhan (worship) dan manusia (serve God). Seperti ada tertulis dalam alkitab "Kasihilah Tuhan Allahmu" dan juga tidak melupakan "Kasihilah sesamamu manusia”.

Ngerikah kita melihat pesan paulus ini? Mari kita mengkoreksi hidup kita, apakah kita memiliki kasih yang sejati? Kasih yang benar dihadapan Tuhan? Benarkah hidup kita sudah mencerminkan kasih agape dr Tuhan? Benarkah kasih kita sudah memberikan buahnya seperti yang terdapat dalam bagian ke dua dari surat paulus ini (ayat 4-7) ? Kiranya segala kemuliaan bagi Tuhan kita Yesus Kristus, Juruselamat yang hidup.
(PauH.bspt.c)




No comments: