Monday 27 October 2008

PINDAHKAN BATU ITU



Seorang pria sedang tidur di kamarnya pada waktu malam, ketika Tuhan menampakkan diri kepadanya. Tuhan berkata, "Ada pekerjaan yang harus engkau kerjakan untukKu". Sambil mengatakan itu, Tuhan memperlihatkan sebuah batu yang sangat besar di depan rumahnya. Tuhan mengatakan bahwa ia harus mendorong batu tersebut dengan segenap kekuatannya.
Dari hari ke hari, pria itu mendorong batu tersebut. Selama bertahun-tahun ia bekerja keras mendorong batu itu dari terbit matahari hingga terbenamnya. Setiap sore ia kembali ke kamarnya dengan tubuh lelah. Pundak, dada dan tangannya terasa sakit, keringat bercucuran dan nafas tersengal-sengal. Ia merasa bahwa ia hanya menghabiskan hari-harinya dalam kesia-siaan. Mengetahui


bahwa pria itu sudah memperlihatkan sinyal-sinyal keputusasaan, Setan memutuskan untuk merasuki pikirannya dengan mengatakan, "Engkau telah mendorong batu itu selama bertahun-tahun, tetapi tidak juga berpindah tempat. Engkau tidak perlu melakukan tindakan bunuh diri seperti ini, karena engkau tidak mungkin memindahkan batu itu. "Pria itu mulai terpengaruh, ia membenarkan perkataan Setan bahwa apa yang ia lakukan adalah sesuatu yang tidak mungkin. "Mengapa aku harus melakukan hal bodoh seperti ini?" pikirnya
Suatu hari ia datang kepada Tuhan dalam doa. "Tuhan, aku telah bekerja keras untukMu, aku memakai segenap kekuatanku untuk melakukan apa yang Engkau perintahkan. Tetapi sampai saat ini aku belum bisa menggeser batu itu sedikitpun. Apa yang salah? Mengapa aku gagal? "Lalu Tuhan pun menjawabnya, "AnakKu, Aku memintamu untuk melayaniKu dan Engkau bersedia. Aku menyuruhmu mendorong batu itu dengan segenap kekuatan, dan engkau sudah melakukannya. Aku hanya menyuruhmu mendorongnya dan bukan memindahkannya. Sekarang engkau datang kepadaKu dengan tenaga yang sudah habis terkuras dan engkau berpikir bahwa engkau telah gagal. Tetapi, lihatlah dirimu. Lengan dan otot-ototmu menjadi kuat, pundakmu kokoh dan dadamupun menjadi lebih bidang. Engkau memang tidak dapat memindahkan batu itu, karena Aku memanggilmu untuk taat melakukan apa yang Aku mau, dan untuk membuktikan imanmu. Yang akan memindahkan batu itu adalah Aku sendiri"
Kita butuh hikmat dan kepekaan untuk mengerti apa maksud Tuhan ketika Ia menaruh beban di dalam hati kita, ketika ada sebuah tugas yang Ia perintahkan, atau dalam setiap kejadian. Kadang-kadang apa yang Tuhan inginkan begitu sederhana, tidak serumit apa yang kita pahami. Adakalanya Ia hanya mengharapkan kita untuk taat dan beriman kepadaNya. Memang kita perlu memiliki iman yang dapat memindahkan gunung, tetapi ingatlah bahwa bukan kita yang akan memindahkannya, melainkan Tuhan sendiri.
Tuhan Memberkati
GBU

No comments: